Halo! VVibu
Sampah di sini! Kali ini kita akan membahas sebuah movie yang tayang pada
Agustus 2018. Selamat membaca!
Kuperingatkan dulu karena ini mungkin berisi spoiler yang
sangat hebat bagi penonton yang belum menonton anime ini.
![]() |
Penguin Highway |
Judul: Penguin Highway (2018)
Genre:
Fantasy, Sci-Fi
Type: Movie
Episodes: 1
Studio: Colorido
Durasi: 1 Jam 58 Menit
Sinopsis
Menceritakan
Aoyama adalah anak laki-laki yang cerdas dan rasa ingin tahu yang kuat untuk
berpikir jauh di depan tentang hidupnya dari pada siswa kelas empat sebayanya.
Menjelang liburan musim panas, Aoyama melihat koloni penguin muncul di desanya,
yang entah bagaimana terkait dengan kekuatan dari seorang wanita muda yang
bekerja di sebuah klinik gigi.
Plotnya Yang
Menarik
Sci-fi dan
ketertarikan Aoyama dengan perempuan yang lebih tua dari dirinya juga dibuat
begitu dekat dengan penonton, seperti kita juga pernah tertarik terhadap yang
lebih tua dari kita saat kita masih kecil tapi tak lain dan tak bukan itu hanya
sebatas cinta monyet saja yang akan hilang seiring pertumbuhan.
Visual, Art, serta
Implementasi 3D CGI yang sangat bagus
Pertama kali menonton Anime Movie ini saya dibuat kagum akan visual art nya serta implementasi 3D CGI dan tentunya tetap mempertahankan nuansa Anime 2D. Animasinya sangat memanjakan mata, menurutku sekelas dengan Tenki no Ko dalam animasinya.
Pertama kali menonton Anime Movie ini saya dibuat kagum akan visual art nya serta implementasi 3D CGI dan tentunya tetap mempertahankan nuansa Anime 2D. Animasinya sangat memanjakan mata, menurutku sekelas dengan Tenki no Ko dalam animasinya.
Story telling-nya disampaikan melalui
gerakan, sudut, dan shot objek serta subjek. Tidak perlu tambahan narasi untuk menjelaskan
sesuatu, semuanya ditampilkan dalam dalam frame. Studio Colorido juga sangat
berpengalaman dalam menggarap Movie, jadi tak heran animasi yang ditampilkan
sangat indah.
Tokoh ini sengaja dibuat misterius, karena
dia adalah salah satu ‘misteri’ bagi Aoyama. Movie ini juga membuat eksistensi
Nee-san sebagai tanda tanya besar, bahkan bagi dirinya sendiri. Ini membuat
tokoh kakak jatuh ke dalam kiasan “Gadis Impian”- tokoh perempuan yang dilihat
oleh protagonis sebagai sesuatu yang sempurna untuk dijadikan panutan.
Ost dan
BGM?
“Freaking
Good!”. Mungkin itu 2 kata yang tepat untuk menggambarkannya. BGM-nya
sangat menambah perasaan yang ditampilkan. Ostnya juga sangat easy listening.
Nilai tambah dari poin ini bagi movie tersebut.
Kesimpulan
Akhir
Movie yang
diadaptasi dari karangan Tomihiko Morimi ini menyelipkan banyak pesan dan
filosofi tersendiri. Mengenalkan penelitian, memperlihatkan sudut pandang
anak-anak terhadap dunia, persahabatan, dan kekeluargaan. Penulis juga
memasukan hal-hal lugu yang bisa dianggap ‘mesum’ oleh sebagian orang.
Mengusung cerita coming-of-age dengan bungkus
sci-fi. Benar-benar menaruh penonton dalam bingkai pandang tokoh utamanya yang
masih kelas empat. Film ini melempar semua logika dan meminta kita untuk
mengikuti perjalanannya dengan santai, karena dirinya adalah potret yang
mengingatkan kembali bagaimana rasanya kembali menjadi anak kecil yang penuh
rasa ingin tahu. Unik dan menyegarkan, seperti pinguin.
0 Comments